Tuesday, January 22, 2013

Part VIII: Mari belajar pening

Hehehehehe jangan terprovokasi dengan judul di atas, pening atau panning adalah satu tehnik photography yang berusaha menggambarkan motion / gerakan dari objek yang kita jepret.

Simplenya lihat contoh photo ini:

Objek photonya adalah seorang Bapak - bapak sedang mengendari sebuah motor yang menarik motifnya, lalu background -nya seolah - oleh bergerak mengesankan pergerakan motor tersebut.

Contoh - contoh lain adalah:








Nah sekarang cara melakukannya:

  1. Cari posisi, di pinggir jalan raya biasanya tempat terbaik untuk latihan teknik ini. Ingat! berdirilah di trotoar. Serius! tehnik ini tidak menuntut anda untuk menantang bahaya dengan berdiri di tengah jalan. Jargon "Get Closer To The Object" kali ini tidak berlaku,
  2. Set mode kamera ke "M" (Manual), 
  3. Set speed ke 1/30 atau 1/60,
  4. Set apperture sesuai dengan kondisi cahaya,
  5. Dari posisi anda berdiri (kali ini tidak perlu menggunakan tripod), usahakan 10 meter ke kanan dan kiri tidak ada objek yang menghalangi anda yang sejajar (misal: tidak ada mobil parkir, tidak ada gerobak pedagang),
  6. Pertama - tama atur fokus kamera, pilih satu objek random di hadapan anda. Atur agar jangan terlalu dekat (tidak perlu di-zoom), setelah kira - kira dapat fokus-lock geser kamera ke arah kanan. Cari mangsa yang mau dibidik, lalu coba ikuti gerakan mangsa tersebut dengan kamera anda.
  7. Pada saat mangsa berada tepat di hadapan anda, tekan tombol shutter secara penuh.
  8. Selesai
Semudah itu ? ya, semudah itu. Walau praktinya mungkin rada ribet hehehehehehehehe inti dari panning adalah kita menggunakan kamera kita untuk mengikuti gerakan sebuah objek (dari kanan atau kiri), lalu ketika objek tersebut berada di hadapan kita maka kita akan menekan tombol shutter secara penuh.
Panning mengkombinasikan gerakan kamera yang smooth dan kecepatan shutter. Aplikasi tehnik ini dapat diterapkan misalnya ketika ada event tujuh belasan lomba balap karung, untuk menggambarkan suasana event tersebut.

Definisi mengenai panning yang bener dapat dibaca disini. Contoh - contoh hasil panning yang ok punya dapat dilihat disini.

Dari contoh - contoh saya sendiri, pergerakannya belum begitu bagus. Pemilihan background  dapat dipertimbangkan, selain juga timing kapan dilakukannya. Misalnya apabila dilakukan sore hari dengan background pertokoan yang lengkap dengan neon-sign, hasilnya mungkin akan menarik ketimbang background-nya pagar beton.

Selamat berkreasi!

Salam,
Virgani

6 comments:

  1. Kak, cara mengambil focus lock itu bagaimana? Kalau saya pencet tombol shutter kok langsung ambil gambar? Apa shutternya dipencet setengah? Kok saya ndak bisa ya?
    Saya juga memakai HS30, tapi masih newbie.

    Salam hangat, salam kenal.

    ReplyDelete
  2. Hi Arum Karunianti,

    Benar, cara nge-lock focus adalah dengan menekan tombol jepret 1/2 .. jangan ditekan penuh.

    Kalau tombol jepret ditekan penuh, maka akan memerintahkan kamera untuk mengambil gambar sesuai dengan settingan yang telah kita tentukan, kalau ditekan 1/2 maka akan mengunci focus.

    Misalnya begini (latihannya):
    Kamera di-set AUTO,
    Lalu mode Macro di-set ON,
    Letakkan kamera di atas meja (permukaan datar),
    Lalu di depan kamera jarak 5-10cm letakkan sebuah objek (bunga atau apa),
    Nyalakan kamera, atur focus dengan cara menekan tombol jepret 1/2,
    Nanti kalau focus -nya sudah dapat ada bunyi,
    Baru deh tekan penuh tombol jepretnya

    Semoga berhasil.

    ReplyDelete
  3. mau tanya dong itu coba panning pake mode fokusnya apa ya?saya pernah coba panning pake center af (pake s4900) dan shutter speed tinggi tapi hasilnya si objek msh agak berbayang,,

    beda dengan light trail yg bisa dibilang agak lebih mudah..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Fokus -nya ? Auto-Focus .... hehehehehehe ikutin saja gerakan objek -nya.

      Delete
    2. maksudnya apakah pake continous, area, center, tracking, dll. gitu loh..hehehe

      Delete
    3. Hehehehehehe maaf lupa, pakai yang center saja bro ....

      Delete