Thursday, November 28, 2013

Epitaph: Menikah lah!

Ada banyak cerita haru biru mengenai drama percintaan, yang lebih sering berakhir dengan derai air mata kesedihan dan penyesalan daripada derai air mata kebahagiaan.

Orang bijak sering mengatakan: Menikah lah, dengan seseorang yang mencintai diri kita. Jangan lah menikah dengan seseorang yang kita cintai.

Pengalaman hidup banyak orang dapat diambil inti sarinya mengenai pasangan hidup kita:
* Temukanlah pasangan hidup yang se-Iman,
Karena dengan Iman yang sama, maka segala permasalahan yang mungkin kelak akan kita temui akan menjadi lebih mudah disatukan dalam bahasa doa yang sama

* Temukanlah pasangan hidup yang dapat merubah kita menjadi lebih baik. Dari seorang pemalas menjadi seorang yang rajin, dari seorang yang meninggalkan Tuhan menjadi seseorang yang rindu akan Tuhan,

Karena sering kali dalam proses mencari pasangan hidup, seseorang akan tertarik kepada kita karena segala hal yang melekat pada diri kita yang bersifat phisik. Dan membutakan mata nya terhadap kelemahan dan keburukan kita. Cari lah seseorang yang berani dan jujur mengatakan kelemahan kita apa, dan memberikan solusi agar kita menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan lah terpukau pada seseorang yang hanya mencintai kulit kita, karena kulit kita suatu saat akan layu. Mereka yang menyukai kulit kita cenderung akan menjauhkan kita dari keluarga kita, cenderung akan mendiamkan segala keburukan kita

* Temukanlah pasangan hidup yang mau menerima diri kita dan keluarga kita, dengan segala kebaikan dan keburukan yang melekat pada diri kita maupun keluarga kita,
Tanpa disadari pasangan hidup kita adalah seseorang yang akan mendampingi kita seumur hidup sesuai dengan Janji Pernikahan agama Katholik.

Dalam proses mengarungi perjalanan hidup tersebut, tidak akan terlepas dari masalah yang timbul dari kedua belah pihak keluarga. Entah itu anggota keluarga yang cacat, mengalami musibah dan hal - hal buruk lainnya.

Mau memperjuangkan keluarga kita untuk mendapatkan nama dan tempat yang lebih baik di masyarakat, karena kita adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat.

* Temukanlah pasangan hidup yang mau diajak berbagi, terutama berbagi masalah.
Terutama masalah keluarga kita, yang mau jungkir balik ikut memikirkan dan mencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga kita,

Jangan sekali - kali mencari pasangan hidup yang hanya mengajak kita untuk bersenang - senang saja, karena hidup bukan lah hanya bersenang - senang saja

Lebih sering hidup ini lebih banyak adalah penderitaan dan perjuangan

* Temukanlah pasangan hidup yang menjaga harga diri kita,
dan kalau perlu meninggikan harga diri kita. Berani memperjuangkan diri kita, bahkan pada saat terpuruk sekali pun berani pasang badan, bukan malah bersembunyi atau berpura - pura mengalah demi cinta walau pun sebenarnya yang terbaca adalah sikap yang pengecut dan membiarkan diri kita sendiri berhadapan dengan masalah tersebut.

Pasangan yang sejati akan menempuh segala resiko, termasuk berhadapan dengan keluarga kita. Berdiri tegak membela kita.

Apabila kita sedang terpuruk, maka ia akan selalu mendampingi kita dan berdiri di depan kita.

Apabila kita sedang jatuh karena tidak memiliki uang atau pekerjaan, maka ia akan selalu membesarkan semangat kita dan tanpa lelah mengatakan "Kamu pasti bisa!"

Ingatlah, tubuh kita yang sexy .. kulit kita yang halus, kecantikan wajah kita akan tergerus oleh waktu yang kejam. Yang tanpa mengenal perasaan akan memunculkan kerut - kerut di kulit kita, menumbuhkan uban di rambut kita, yang akan membungkuk-kan punggung yang paling tegap sekalipun, yang suatu saat untuk berjalan saja kita akan kesulitan dan bahkan mungkin akan merangkak atau hanya bisa berbaring saja di tempat tidur.

Waktu yang kejam yang akan merubah tubuh kita yang sexy menjadi gemuk dan gendut, yang akan mengendurkan payudara wanita, yang akan mengkusamkan kulit kita yang halus.

Celaka lah! apabila kita menemukan pasangan hidup yang hanya tertarik kepada semua bentuk daging tubuh tersebut. Karena seiring waktu, maka apabila bentuk daging tubuh tersebut berubah maka akan berubah pula lah rasa cintanya dan berpaling kepada daging tubuh yang lebih segar.

Dan berbagia lah, apabila kita telah menemukan sosok seperti itu. Sosok yang berani mengatakan hal - hal yang tidak ingin kita dengar tentang keburukan diri kita,

Sosok yang berani menunjukkan kalau kita salah dan dengan sigap mengulurkan tangannya agar kita tidak semakin jauh terjerumus,

Pada saat berpacaran buka lah mata kita lebar - lebar, dan setelah menikah tutup lah mata kita rapat - rapat. Agar pada saat pacaran tidak terjerumus ke pergaulan bebas karena kita menutup mata kita rapat - rapat

Agar setelah menikah, kita tidak ribut soal pasangan kita. Terutama keburukannya yang tidak tampak karena sewaktu pacaran kita menutup mata kita rapat - rapat.

Berpacaran lah sebanyak mungkin, tetapi menikah lah satu kali. Uji lah dengan banyak masalah sewaktu berpacaran, dan nilai lah harga dari pasangan kita terhadap masalah - masalah tersebut.

Jangan mau mendengar kata - kata manis penuh dengan bujuk rayu sewaktu berpacaran, karena itu akan melenakan kita dan membuat mata kita tertutup dan otak kita terkunci. Dan kita akan membabi buta melihat dunia, orang lain bahkan keluarga sebagai ancaman, sebagai penghalang kita untuk berbahagia. Karena bujuk rayu kata - kata yang manis itu sudah memabukkan kita.

Ingat, segala sesuatu yang manis itu akan memabukkan. Sedangkan segala sesuatu yang pahit itu akan menyembuhkan. Kebenaran dan kehidupan dunia nyata itu amat sangat melelahkan, sedangkan dunia gemerlap dan hura - hura itu selalu menyenangkan. Tetapi dalam segala kepahitan itu tersimpan jalan yang terjal dan berliku - liku tidak ada mulus nya sama sekali, jalan menuju kebenaran. Sedangkan dalam kemanisan selalu tersimpan jalan yang mulus, lebar dan menyenangkan menuju kehancuran.

Ingat, setan selalu membujuk rayu manusia agar tersesat dan menemaninya.

Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment