Sebelumnya mau mengucapkan dulu (bagi yang merayakan):
Kali ini mari kita berdiskusi mengenai kriteria photo yang baik itu seperti apa sih ? Rasanya sih berlaku hukum secara global ya tanpa memandang jenis photonya apa (mau macro-an, portrait, landscape dst -nya) sbb:
1. Tajemnya POLLL
Bila photo itu tentang seekor kumbang, maka kumbangnya harus jelas sejelas - jelasnya. Jangan malah daun atau ranting yang berada di dekat kumbang itu yang lebih jelas.
Hal ini berkaitan dengan POI (Point of Interest), yaitu apa sih yang ingin ditonjolkan dari sebuah photo ? Kalau photo itu tentang seekor kumbang, ya jangan sampai kumbangnya kalah sama daun. Simple -nya sih seperti itu.
Kalau photo landscape ? Ya jangan sampai ada kabel listrik melintang ngak karuan .. karena akan merusak photo itu sendiri.
Untuk mencapai POI yang tajem dan jelas tentunya masalah shake alias geter - geter harus dihindarkan. Jadi waktu ngambil photo ya harus diusahakan stabil, baik itu menggunakan tangan (handheld) maupun menggunakan alat bantu tripod.
Nah ini contoh photo yang POI -nya nge-blur ngak jelas:
Kalau yang ini contoh, POI -nya kekecilan kalah sama daunnya.
Photo yang terakhir ini ngak jelas, mau nonjolin kumbang apa motif daunnya.
2. Cahaya -nya pas - pas ajah
Kadang kalah POI sudah jelas, tapi cahayanya kurang (Underexposure) atau malah berlebihan (overexposure).
Masalah cahaya ini juga harus disiasati, beruntunglah HS30EXR sudah dilengkapi dengan HOT SHOE jadi bisa dicantelin External Flash. Tetapi dalam macro-an harus dilengkapi dengan DIFFUSER, yang akan berfungsi melembutkan cahaya flash.
Contoh berikut ini adalah photo yang kelebihan cahaya sama kekurangan cahaya:
3. Komposisi
Photo yang sudah OK, ngak nge-blur .. tajemnya poll, cahaya super pas .. tapi komposisinya ngak enak ... kadang bikin penilaian orang jadi jelek.
Ini contohnya, kaki si objek kepotong:
Nah masalah komposisi ini kadang bisa diperdebatkan, tetapi memang lebih baik untuk contoh photo di atas apabila si objek nya secara utuh tertangkap. Contoh di atas selain kakinya juga ekornya terpotong.
Nah jadi kalau kata saya sih, photo yang baik itu memiliki kriteria sbb:
1. Tajem super poll
2. Cahaya nya pass
3. Komposisi enak
Dengan kata lain kita dah belajar mengenai POI, OE, UE dan komposisi (Angle / sudut pengambilan).
TIPS and TRICKS:
- Kalau untuk ngak nge-blur, saya selalu memaksakan menggunakan alat bantu TRIPOD. Ribet emang iya, tapi apa boleh buat. Apabila terpaksa handheld saya akan posisikan kamera di permukaan yang kuat atau menggunakan bagian anggota tubuh sebagai penopang. Misalnya dengan cara tidur di atas permukaan tanah dan siku tangan diletakkan di atas tanah.
- Selain itu saya juga bermain dengan Modus Manual, atur speed di atas 1/60 - 1/250. Seringnya sih bermain di antara 1/60 - 1/100
- Karena bermain di high speed, mau ngak mau harus dikompensasikan dengan flash external yang dilengkapi dengan diffuser.
Jadi sebelum minta dikritik sama orang lain mengenai photo yang kita jepret, kita sudah bisa kok melakukan kritik sendiri terhadap hasil photo sendiri. Syaratnya cuman satu: JUJUR.
Hehehehehehe hati nurani kita adalah kritikus paling hebat.
Nah ini adalah contoh photo yang menurut saya sudah baik:
Kalau photo sudah baik, mau di-zoom maksimal hasilnya juga ok.
Tips and Tricks: Saya suka melakukan CROP-GILA-GILA-AN terhadap hasil photo saya, untuk memastikan ketajamannya. Contohnya seperti ini:
Dua photo di atas ukurannya berbeda loh, yang satu sekitar 100KB dan satunya lagi 700KB. Masih tetep tajem kan ?
Tips and Tricks: Jangan terbuai dengan status JEMPOL atau LIKE di facebook, terkadang status JEMPOL atau LIKE tersebut diberikan karena sungkan atau karena mengharapkan balasan. Bukan selalu berarti bahwa photo kita sudah bagus. Terkadang status JEMPOL atau LIKE tersebut diberikan semata - mata karena kasihan saja.
Sampai sejauh ini saya jujurnya paling malas mengkritik photo orang lain, saya lebih suka memuji photo orang lain yang menurut saya sudah bagus (tajem, cahaya ok, komposisi ok).
Ok, selamat berphoto - ria ...
Ok, selamat berphoto - ria ...
Salam,
Virgani Dhirgacahya
Berapa persen persen penggunaan software-nya editan-nya Gan?, ataukah ini murni hasil jepret Kamera. Terimakasih
ReplyDeleteSorry lagi kalau telat reply, persentase penggunaan software ? Kalau untuk resize / cropping sering digunakan.
DeleteKalau untuk merubah warna / exposure dll jarang sekali dan nyaris tidak pernah menggunakan.
Kecuali untuk artikel digital imaging dimana saya pernah membahas mengenai penggunaan software aplikasi pengolah gambar untuk menambahkan efek. Efek seperti efek air / pantulan / mirror dlsbg -nya.
Untuk gambarnya sendiri, itu hasil dari si Fuji + Raynox.